Joan Mir, Sempat “Diremehkan” dan Tidak Punya Uang, Kini Persembahkan Juara Untuk Suzuki
Satupiston.com – Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. Kali ini
kita akan coba flashback kisah hidup pembalap muda MotoGp yakni Joan Mir.
Kisah Fenomenal Suzuki dan Joan Mir Tahun 2020
![]() |
Sumber: iwanbanaran.com |
Selama beberapa minggu ke depan dan tepatnya tahun ini,
rasanya uforia Joan Mir bersama Suzuki akan terus bergema.
Ya, sebuah sejarah di GP 2020 yang cukup unik bila ditelisik
secara bersama. Bagaimana tidak? Mulai dari adanya pandemi, pemangkasan series,
juara bertahan yang cidera parah, hingga keluarnya Suzuki bersama
pembalap muda yakni Joan Mir sebagai juara dunia musim 2020.
Selepas Marc Marquez dari Honda yang mengalami cidera
panjang, publik banyak berspekulasi bahwa Dovi dari Ducati atau Quartararo,
Vinales, hingga Rossi dari Yamaha yang akan jadi juara dunia musim ini.
Tetapi, jika kita boleh membuat frasa “roda itu lingkaran”,
maka rasanya frasa tersebut terdengar cocok.
Joan Mir, ya pemuda kelahiraan tahun 1997 ini terbilang tidak
mencolok tahun ini. Terlebih dari pihak Suzuki pun tampak kalem-kalem saja
untuk menyongsong tahun ini.
Tetapi Suzuki dan Mir punya satu senjata yang tidak dimiliki
oleh pembalap dan tim lain pada tahun ini. “Senjata” tersebut adalah
konsistensi dan ketenangan.
Jika kita boleh kutip data dari blog wak haji Taufik yakni tmcblog.com,
maka kami akan paparkan data bahwa sejauh ini:
Yamaha M1 secara umum sangat mendominasi statistik kemenangan 13 race pertama dari total 14 race MotoGP 2020. Total 7 P1 ditorehkan atau lebih dari 50% kemenangan seri MotoGP ditorehkan oleh Yamaha dengan 6 diantaranya oleh dua pembalap tim satelit sementara Monster Energy Yamaha hanya meraih 1 kali kemenangan oleh Vinales. Secara statistik lagi 4 kali Yamaha M1 2020 meraih P1 sementara 3 kemenangan lainnya diperoleh oleh Yamaha M1 2019.
Ya, Yamaha sejauh ini mendominasi di MotoGp. Tetapi, dominasi
rupanya dapat dikalahkan oleh konsistensi. Dan konsistensi itu bernama “Joan
Mir dari Suzuki ”.
Sejauh ini yang mana balapan tinggal menyisakan satu race
lagi yakni di GP Portugal, Joan Mir hanya pernah sekali menjadi juara series
yakni di GP Valencia ronde pertama.
Sisanya Mir lebih banyak tidak podium, tetapi
Mir beserta Suzuki sanggup mendulang poin demi poin sehingga akhirnya di race
Valencia ronde 2 kemarin, Mir yang berhasil finish di posisi ketujuh dapat
mengunci gelar juara dunia MotoGP 2020.
Flashback Kisah Joan Mir
Bila kita flashback ke belakang, maka cukup menarik membicarakan
sosok pemuda yang satu ini.
Joan Mir pada tahun 2013 masih mengikuti Red Bull MotoGP
Rookies Cup atau ajang balap motor sebelum masuk Moto3. Di tahun pertamanya ia
tampil cukup baik, meski pada akhir klasemen berada di posisi ke-9.
Kejutan dimulai saat musim keduanya, tepatnya pada tahun
2014. Kala itu Joan Mir berhasil menjadi runner up pada ajang Red Bull MotoGP
Rookies Cup.
Tetapi, meski menjadi runner up di ajang Red Bull MotoGP
Rookies Cup, Mir tampak kesulitan untuk mendapatkan tim di tahun 2015 pada
ajang kelas Moto3.
Hal tersebut diutaran oleh Paco Sanchez seperti yang kami
kutip dari balapmotor.net:
Saya datang ke setiap tim GP di Moto3 dan Moto2, mengetuk dan menggembar-gemborkan Joan untuk tahun 2015. Tidak ada yang menginginkannya. Juga di Piala Dunia Supersport tidak ada minat. Tapi orangtuanya tidak punya uang, kami hanya bisa menawarkan bakat pengemudi. Akhirnya, saya mendapat uang dan menempatkan Joan di salah satu tim CEV Moto3 termiskin. Dia harus balapan tahun 2015 dengan motor tahun 2012, dan itu melawan tim Alzamora-Monlau dan Ajo Motorsport. Namun, Joan Mir telah memenangkan dua balapan pertama. Setelah itu, saya benar-benar yakin dengan kecepatannya. Untuk 2016, kami mendapat kontrak dengan Leopard-KTM, ia memenangkan GP Austria dan meraih beberapa podium lebih banyak. Kemudian 2017, kami bersama tim Leopard
Joan Mir sendiri menggunakan spek motor tahun 2012 untuk
balapan di kelas Moto3 tahun 2015.
Pada tahun 2017 sendiri, Joan Mir berhasil menjadi juara
dunia untuk kelas Moto3. Lalu pada musim selanjutnya (2018) ia berada di kelas
Moto2 dan berhasil berada di posisi keenam.
Lalu pada tahun 2019, ia masuk ke kelas utama MotoGp dan pada
tahun 2020 ini, ia berhasil menjadi juara dunia di kelas MotoGp dengan
mencatatkan beberapa rekor yang salah satu rekornya adalah menjadi pembalap
yang paling sedikit juara series namun berhasil menjadi juara dunia bersama tim
Suzuki .
Wassalamu’alaikum.