Arti Mapping Di MotoGp
![]() |
Sumber: bola.net |
Satupiston.com – Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. Kali ini
kita akan membahas mengenai arti mapping di MotoGp.
Salah satu kejuaraan olahraga balap yang sangat terkenal
adalah gelaran MotoGP, ya!!! Balapan motor prototype ini menjadi banyak dikenal
karena selain menyajikan olahraga, kadang juga menyajikan “bumbu” berupa drama
antar pembalap.
Selain itu, banyak kospirasi di balik beberapa kemenangan
hingga tudingan-tudingan kotor lain yang kadang terjadi apabila terjadi suatu
kejanggalan pada suatu gelaran serie balap di MotoGP.
Sebut saja, pada era Lorenzo di Yamaha yang kala itu bersaing
ketat dengan Rossi yang sama-sama di tim pabrikan Yamaha (sekitar tahun 2015).
Saat itu, Marc Marquez dituding selalu menguntungkan Lorenzo
atas dalih rekan senegara. Puncaknya adalah Vale yang terlibat clash dengan
Marc saat balapan di Sepang tahun 2015 silam.
Selain itu, ada drama lain saat munculnya kode “Mapping 8” yang
ditujukan pada Lorenzo oleh tim Ducati.
Saat itu tahun 2017 dan gelaran balap tengah dilangsungkan di
Sepang Malaysia, saat itu pula Lorenzo dan A. Dovizioso menjadi rekan satu tim.
Mapping 8 sendiri diduga menjadi kode dari tim Ducati untuk
membuat Lorenzo mau melakukan team order agar mau mengalah dan membiarkan
Dovizioso menyalipnya guna mengamankan gelar juara bagi Dovizioso (saat itu
Dovizioso tengah bersaing di papan atas klasmen kejuaraan MotoGp, namun
sayangnya Dovi gagal menjadi juara dunia di tahun tersebut).
Lalu mapping pada MotoGp sendiri artinya apa? Yuk kita bahas,
tapi yang pasti ini bukan kospirasi ya hehe.
Pengertian Mapping
Mapping bila kita terjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa
Indonesia artinya adalah pemetaan.
Apa yang dipetakan? Ya konfigurasi atau settingan mesin pada
motor balap di MotoGp itu sendiri.
Teknis Mapping Di Motor MotoGp
Dilansir dari ridertua.com, kurang lebih mapping pada motor
kelas utama MotoGp biasanya akan dibagi menjadi tiga pilihan yakni Mapping 1,
Mapping 2, serta Mapping 3 atau dapat juga disebut sebagai Mapping A, Mapping
B, dan Mapping C.
Adapun “definisi” mapping-mapping di atas adalah bahwa
Mapping 1 atau Mapping A biasanya akan memberikan power mesin yang sangat besar,
kemudian Mapping 2 atau Mapping B memberikan power mesin yang lebih kecil dari
Mapping 1, dan yang terakhir Mapping 3 atau Mapping C akan memberikan power
mesin yang lebih rendah dari Mapping 2.
Jika kita tabelkan, kurang lebih karakter dari Mapping di
atas adalah sebagai berikut:
Tipe |
Karakter |
Mapping 1 |
Power mesin
agresif tapi membutuhkan bahan bakar yang lebih banyak (Agresif) |
Mapping 2 |
Power mesin lebih
rendah serta bahan bakar juga lebih hemat (Balance) |
Mapping 3 |
Power mesin paling
rendah namun bahan bakar sangat hemat (Defence) |
Waktu Bagi Pembalap Untuk Mengatur Mapping
Mapping sendiri dapat dikonfigurasikan lewat tombol di stang
motor. Jadi pembalap dapat mengubah settingan peta konfigurasi mesin saat
tengah balapan.
Oh iya, mapping itu pada dasarnya memetakan ECU sehingga
membuat kelistrikan dan pengapian dapat diatur sedemikian rupa sesuai dengan pilihan
settingan motor.
Biasanya mapping ini akan diatur pembalap guna mendukung
strategi balapannya. Misalkan begini, ada pembalap yang langsung gaspolll, nah
biasanya pembalap dengan strategi “ngacir” akan menggunakan pilihan mapping 1
atau mapping A untuk kemudian di beberapa lap menjelang finish, settingan
mappingnya akan diturunkan misal ke mapping 2 maupun mapping 3.
Lalu ada juga pembalap yang lebih kalem dan menyetel
mappingnya di mapping 2 lalu di pertengahan balapan memasang mapping 1.
Perlu diingat bahwa terus menggunakan mapping 1 dapat
menyebabkan bahan bakar cepat habis hingga membuat ban jadi lebih cepat aus.
Sebaliknya jika menggunakan mapping 2 atau mapping 3
sepanjang balapan, maka bahan bakar dan ban cenderung lebih awet namun power
mesin jadi tidak maksimal.
Nah artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata
semoga bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.