Ukuran Roller Yamaha Lexi Biar Kenceng

Daftar Isi

 
Ukuran Roller Yamaha Lexi Biar Kenceng
Sumber: yamaha-motor.co.id

Satupiston.com - Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. Kali ini kita akan membahas mengenai ukuran roller dari Yamaha Lexi biar kenceng.


Lexi merupakan motor metik dari pabrikan Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) yang memiliki kubikasi di kelas 125 cc.

Dapat dibilang bahwa Yamaha Lexi ini merupakan Yamaha Nmax 155 versi lite atau versi kecilnya.

Hal tersebut karena Yamaha Lexi sendiri merupakan motor dengan konsep yang sama dengan Yamaha Nmax yakni motor metik urban yang desainnya modern look.

Yang menjadi pembeda tentunya adalah kubikasi mesin dan dimensi bodi dari keduanya, dimana Yamaha Lexi memiliki dimensi dan kubikasi mesin yang lebih kecil dari Yamaha Nmax 155.

Karena Yamaha Lexi 125 merupakan motor metik, maka sudah barang tentu menggunakan CVT untuk keperluan transmisi-nya.

Dalam CVT terdapat dua komponen yang cukup vital yakni roller dan vbelt. Kedua komponen tersebut bertugas menyalurkan putaran mesin menuju roda belakang.

Kurang lebih tugas roller dan vbelt ini sama dengan gear dan rantai pada sepeda motor non metik.

Terkhusus roller, biasanya ukurannya dinyatakan dalam satuan berat yakni gram. Roller dari Yamaha Lexi 125 sendiri berukuran 11 gram.

Untuk kita yang hendak mengubah ukuran roller dari Yamaha Lexi 125, maka pertimbangkan acuan pergantian roller motor sebagai berikut:

Ganti roller dengan ukuran yang lebih ringan untuk mencari akselerasi (untuk keperluan tanjakan) dan ganti roller ke ukuran yang lebih berat untuk keperluan top speed (biar kenceng).

Jadi ukuran roller Yamaha Lexi biar kenceng adalah dengan menggunakan roller berukuran di atas 11 gram (misalnya menggunakan roller berukuran 13 gram atau 15 gram).

Lakukan perubahan secara menyeluruh dan jangan disilang untuk mengindari terjadinya keausan yang signifikan pada area CVT motor.

Perlu diingat jika kita melakukan ubahan pada roller dengan kepentingan tertentu misalnya biar lebih kenceng (mengejar top speed), maka akan ada yang dikorban yakni akselerasi (kurang bertenaga di tanjakan), begitu juga sebaliknya.

Nah artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata semoga bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.

Irvan, S.E.
Irvan, S.E. Hallo, Saya Irvan, Saya adalah blogger yang sudah aktif menulis mengenai seluk-beluk permotoran sejak tahun 2019 dan sekarang merambah ke permobilan. Saya adalah lulusan SMK Otomotif di tahun 2015 dan lulus sebagai Sarjana Ekonomi di tahun 2019.

 ⚠  Iklan  ⚠ 
 ⚠  Iklan  ⚠ 

 ⚠  Iklan  ⚠ 

Suka dengan artikel Satupiston.com? Jangan lupa subscribe kami di Youtube :)