Perbedaan Z900 dan Z900RS
Sabtu, 22 Agustus 2020
* Waktu Baca:
Satupiston.com – Assalamu’alaikum, kembali lagi pada artikel kami.
Kali ini kita akan membahas mengenai perbedaan antara Z900 dan Z900RS.
Kawasaki setidaknya memberi dua
varian tipe untuk Z900. Varian tersebut adalah Z900 dan Z900RS.
Untuk varian Z900RS sendiri,
Kawasaki memberikan dua varian lagi yakni Z900RS standar dan Z900RS Café.
Lalu perbedaan di antara kedua atau
ketiganya bagaimana? Silahkan simak paparan kami di bawah ini:
Perbedaan Harga
Dari segi harga, ketiganya memiliki
sedikit perbedaan yang mana kami rangkum pada tabel di bawah ini:
Tipe
|
Harga
|
Z900RS Cafe
|
Rp. 301.000.000
|
Z900RS
|
Rp. 291.000.000
|
Z900
|
Rp. 235.000.000
|
Dari data tabel di atas, terlihat
bahwa Z900 memiliki harga termurah dari seri Retro Series Z900. Harga di atas
sendiri merupakan harga on the road Jakarta
dan sewaktu-waktu harganya dapat berubah.
Perbedaan Desain
Untuk urusan desain, menurut kami
sangat kontras perbedaannya. Z900 lebih ke motor naked modern yang sangat street
fighter, sedangkan Z900RS lebih ke motor naked yang retro atau klasik. Sedangkan untuk varian Z900RS Café,
modelnya sangat kental dengan aura café racer.
Simak saja perbedaannya di bawah
ini.
![]() |
Z900 |
![]() |
Z900RS |
![]() |
Z900RS Cafe |
Sumber: kawasaki-motor.co.id
Perbedaan Spesifikasi
Untuk urusan spesifikasi, antara
Z900 dan Z900RS keduanya memiliki sedikit perbedaan terutama pada sektor
performa yakni daya dan torsi maksimum. Jelasnya simak saja dua tabel di bawah
ini.
Spesifikasi Z900
Mesin
| |
Jenis Mesin
|
Liquid-cooled, 4-stroke 4 cylinder
|
Sistem Pengapian
|
Digital
|
Power Maksimum
|
125 PS / 9,500 rpm
|
Torsi Maksimum
|
98.6 N.m / 7,500 rpm
|
Diameter x Langkah
|
73.4 x 56.0 mm
|
Volume Silinder
|
948 cc
|
Sistem Katup
|
DOHC, 16 valves
|
Sistem Pengapian
|
Fuel Injection 36 mm x 4
|
Perbandingan Kompresi
|
11.8:1
|
Transmission
|
6-speed, return shift
|
Primary Reduction Ratio
|
1.627 (83/51)
|
Final Reduction Ratio
|
2.933 (44/15)
|
Kaki-Kaki dan Dimensi
| |
Suspensi Depan
|
41 mm inverted fork with compression and rebound damping and spring
preload adjustability
|
Suspensi Belakang
|
Horizontal Back-link, gas-charged shock with rebound damping and
spring preload adjustability
|
Rem Depan
|
Dual semi-floating 300 mm pedal disc
|
Rem Belakang
|
Single 250 mm disc
|
Roda Depan
|
120/70ZR17M/C (58W)
|
Roda Belakang
|
180/55ZR17M/C (73W)
|
Panjang x Lebar x Tinggi
|
2,115 mm x 825 x 1,065 mm
|
Jarak poros roda
|
1,450 mm
|
Jarak ke Tanah
|
130 mm
|
Berat
|
210 kg
|
Kapasitas Bensin
|
17 Litres
|
Spesifikasi Z900RS dan Z900RS Café
Mesin
|
|
Jenis Mesin
|
Liquid-cooled, 4-stroke 4 cylinder
|
System Final Drive Type
|
Chain
|
Power Maksimum
|
109 PS / 8,500 rpm
|
Torsi Maksimum
|
95.0 N.m / 6,500 rpm
|
Diameter x Langkah
|
73.4 x 56.0 mm
|
Volume Silinder
|
948 cc
|
Sistem Katup
|
DOHC, 16 valves
|
Sistem Pengapian
|
Fuel Injection
|
Perbandingan Kompresi
|
10.8:1
|
Transmission
|
6-speed, return shift
|
Primary Reduction Ratio
|
1.627 (83/51)
|
Final Reduction Ratio
|
2.800 (42/15)
|
Kaki-Kaki dan Dimensi
|
|
Suspensi Depan
|
41 mm inverted fork with compression and rebound damping and spring
preload adjustability
|
Suspensi Belakang
|
Horizontal Back-link, gas-charged shock with rebound damping and
spring preload adjustability
|
Rem Depan
|
Dual semi-floating 300 mm pedal disc
|
Rem Belakang
|
Single 250 mm disc
|
Roda Depan
|
120/70ZR17M/C (58W)
|
Roda Belakang
|
180/55ZR17M/C (73W)
|
Panjang x Lebar x Tinggi
|
2,100 mm x 845 x 1,150 mm
|
Jarak poros roda
|
1,470 mm
|
Jarak ke Tanah
|
130 mm
|
Berat
|
215 kg
|
Kapasitas Bensin
|
17 Litres
|
Untuk urusan fitur bagaimana? Baik itu
Z900 maupun Z900RS, keduanya sama-sama dibekali fitur pada bagian performa
sebagai berikut:
1. Assist & Slipper Clutch
Berdasarkan feedback dari kegiatan
balap, Assist & Slipper Clutch menggunakan dua jenis Cams (asstist cam dan
slipper cam) untuk menggerakkan hub kopling dan plat operasi secara bersamaan
atau terpisah. Dalam operasi normal, assist cam berfungsi sebagai mekanisme
self-servo, menarik hub kopling dan mengoperasikan pelat bersamaan untuk
mengompresi pelat kopling. Hal ini membuat total beban pegas kopling berkurang,
menghasilkan tuas kopling lebih ringan saat mengoperasikan kopling. Ketika
pengereman engine yang berlebihan terjadi, slipper cam ikut berperan sebagai
akibat dari penurunan gigi cepat (atau penurunan gigi yang tidak disengaja),
memaksa hub kopling dan plat beroperasi terpisah. Hal Ini mengurangi tekanan
pada pelat kopling untuk mengurangi torsi-belakang dan membantu mencegah ban
belakang meloncat dan tergelincir. Fitur balap ini sangat berguna saat sport
riding atau mengendarai di trek.
2. Dual Throttle Valves
Sport bike tipe terbaru sering
menggunakan bukaan throttle bore besar untuk menghasilkan tenaga tingkat
tinggi. Namun, dengan throttle berdiameter besar, ketika pengendara tiba-tiba
membuka throttle, respons torsi yang tidak dibatasi dapat menjadi kuat. Teknologi
ini dirancang untuk menjinakkan respons engine tersebut, sekaligus meningkatkan
kinerja. Pada model dengan katup throttle ganda, ada dua katup throttle di
setiap silinder: katup utama, yang secara fisik terkait dengan grip throttle
dan dikendalikan oleh pengendara. Yang kedua, dibuka dan ditutup oleh ECU,
tepatnya mengatur aliran udara masuk untuk memastikan respons alami yang
linear. Dengan lancarnya udara yang melewati throttle body, efisiensi
pembakaran meningkat, begitu juga dengan power.
3. Economical Riding Indicator
Motor Kawasaki dapat mencapai
efisiensi bahan bakar dengan menggunakan kontrol elektronik pengelolaan engine
dengan ketepatan tingkat tinggi. Namun, konsumsi bahan bakar juga sangat
dipengaruhi oleh penggunaan throttle, pemilihan gigi, dan elemen lainnya di
bawah kendali Pengendara. Economical Riding Indicator berfungsi untuk
menunjukkan kondisi konsumsi bahan bakar dalam jumlah rendah. Sistem terus
memantau konsumsi bahan bakar, terlepas dari kecepatan kendaraan, kecepatan
engine, posisi throttle, dan kondisi berkendara lainnya. Ketika konsumsi bahan
bakar rendah pada kecepatan tertentu dan efisiensi bahan bakar tinggi, maka
tanda "ECO" muncul di layar LCD panel instrumen. Jika Pengendara
dapat mempertahankan tanda "ECO" tetap menyala, maka konsumsi bahan
bakar dapat dikurangi. Kecepatan kendaraan dan kecepatan engine yang efektif
dapat bervariasi tiap tipenya, tapi dengan memperhatikan kondisi yang
menyebabkan tanda "ECO" muncul dapat membantu Pengendara meningkatkan
efisiensi bahan bakar - cara praktis jika dalam perjalanan jauh. Selain itu,
menjaga konsumsi bahan bakar yang rendah juga membantu meminimalkan dampak
negatif terhadap lingkungan.
4. KTRC (KAWASAKI TRACTION CONTROL)
KTRC, sistem pengontrol traksi
canggih dari Kawasaki yang meningkatkan performa sport riding dan memberikan
kenyamanan saat menghadapi permukaan yang licin dengan percaya diri. Berbagai
mode dapat dipilih Pengendara (jumlah mode bervariasi tergantung tipe motor)
sesuai dengan pilihan dan tingkat gangguan yang dihadapi Pegendara. Mode yang
dapat mengurangi gangguan saat mempertahankan traksi yang optimal ketika di
tikungan. Didesain untuk sport riding, mode ini memfasilitasi akselerasi saat
keluar dari tikungan dengan memaksimalkan roda belakang sebagai penggerak ke
depan. Dan karena perangkat lunak canggih ini mendasarkan analisisnya pada
sasis yang mengikuti permukaan trek (bukan mengikuti bidang horizontal), mode
ini dapat memperhitungkan sudut camber, gradien, dll., serta beradaptasi sesuai
situasi. Pada mode gangguan lainnya (untuk beberapa tipe motor dengan mode apa
pun), ketika putaran roda yang berlebihan terdeteksi, output engine berkurang
untuk mengembalikan pegangan, membuat Pengendara dapat menghadapi tambalan atau
obstacle kecil di jalanan, seperti rel kereta api atau penutup lubang got. Juga
membuat Pengendara dapat menghadapi jalanan panjang dengan kondisi yang membuat
tidak nyaman, seperti trotoar basah, jalanan berbatu, dan jalanan berkerikil.
5. Sound Tuning
Kawasaki telah lama memiliki
reputasi pembuat sepeda motor yang memiliki raungan indah dengan karakteristik
yang melekat dalam arsitektur mesin Kawasaki. Baru-baru ini telah dilakukan
upaya untuk menciptakan kompenen Sound Tuning yang cermat baik pada sistem
intake atau exhaust. Dirancang khusus agar pengendara dapat menikmati aura dan
fisik sepeda motornya, auditory notes yang dibuat dengan hati-hati menjadi
komponen utama motor yang telah dipasangkan sound tuning. Sound Tuning dapat
menjadi sound research, merancang komponen sistem intake dan exhaust
berdasarkan uji akustik yang dilakukan di ruang suara, dan pertimbangan cermat
setiap detail komponen sistem untuk memastikan keseimbangan kinerja dan suara
yang diinginkan.
6. ABS
Sistem ABS Kawasaki menggunakan
sensor roda depan dan belakang untuk memonitor kecepatan roda secara konstan.
Jika informasi dari kedua sensor mengindikasi terjadinya penguncian roda, ECU
ABS mengarahkan pompa yang ada di unit ABS untuk mengatur tekanan minyak rem
(melepaskan dan menerapkan lagi tekanan sehingga kembali mendapatkan traksi)
hingga operasi normal dilanjutkan. ABS menjamin kenikmatan berkendara yang
lebih besar.
7. Ergo-Fit
Proper Fit adalah kunci untuk
kenyamanan dan pengendalian pengendara. Namun, ukuran ideal tiap pengendara
bervariasi, tergantung pada dimensi fisik dan gaya berkendara. ERGO-FIT adalah
sistem interface yang dirancang untuk membuat pengendara menemukan posisi
berkendara yang ideal. Berbagai titik interface sasis (stang, pijakan, kursi,
dll) dapat disesuaikan melalui kombinasi part yang dapat diganti dan part
dengan posisi yang dapat disesuaikan. Hal Ini membuat berbagai pengendara dapat
menemukan posisi berkendara yang nyaman dan terkendali. Selain dapat merasa
menyatu dengan mesin mereka, Pengendara juga dapat merasakan mesin Kawasaki
yang menyenangkan dan bermanfaat untuk dikendarai. *Komponen yang dapat
disesuaikan dan kisaran penyesuaiannya bervariasi sesuai model.
8. Horizontal Back-Link Rear Suspension
Suspensi belakang Uni-Trak
tradisional Kawasaki dipasang secara vertikal berbeda dengan suspensi belakang
Back-link Horizontal yang unit shock-nya nyaris horizontal. Pengaturan suspensi
original milik Kawasaki ini menempatkan unit shock sangat dekat dengan pusat
gravitasi sepeda motor, yang mengakibatkan sentralisasi massa. Dan karena tidak
adanya unit penghubung atau shock yang menonjol di bawah swingarm menjadikan
ruang depan knalpot menjadi lebih besar (ruang ekspansi gas buang yang terletak
tepat di hulu peredam). Dengan ruang depan knalpot yang lebih besar, volume
peredam dapat dikurangi, dan komponen knalpot yang berat dapat terkonsentrasi
lebih dekat ke pusat motor yang menciptakan sentralisasi massa, sehingga handlingnya
menjadi lebih baik. Manfaat lainnya
adalah shock unit ditempatkan jauh dari pembuang panas. Hal ini membuat panas
dari sistem pembuangan sulit untuk mempengaruhi oli suspensi dan tekanan gas,
sehingga kinerja suspensi lebih konsisten.