2 Bahaya Saat Touring Motor Seorang Diri
Sabtu, 01 Agustus 2020
Satupiston.com – Assalamu’alaikum, kembali lagi pada
artikel kami. Kali ini kita akan membahas mengenai dua bahaya saat melakukan touring motor seorang diri.
Touring atau melakukan tur biasanya merupakan
salah satu agenda yang sering dilakukan oleh beberapa kalangan bikers.
Touring sendiri biasanya dilakukan secara
berkelompok melalui komunitas baik itu berupa klub dan kelompok motor lainnya.
Namun bagi alone rider
atau orang yang mengendari sepeda motor seorang diri, touring juga kadang merupakan suatu agenda yang tidak dapat
terlewatkan.
Banyak hal yang dicari dari aktivitas touring selain hanya sekedar menghabiskan waktu dan bensin.
Touring biasanya digunakan banyak orang untuk
menghilangkan penat (refreshing),
hingga mencari relasi dengan berkunjung ke tempat-tempat lain.
Touring biasanya dilakukan dengan jarak yang
cukup jauh. Misal antar kota atau kabupaten, bahkan hingga antar provinsi
hingga antar pulau (yang terekstrem tentu adalah touring antar negara.
Sama seperti aktivitas lain, touring juga tercatat memiliki bahaya non teknis (bahaya selain
karena mogok atau kecelakan karena kondisi sepeda motor).
Dan kami catat, ada dua hal yang kadang membuat orang untuk
malas melakukan touring. Apa saja??? Berikut
kami paparkan dalam artikel ini.
“Dipalak” Oknum Polantas Nakal
Salah satu hal yang menjadi pertimbangan dalam melakukan touring terutama ketika dilakukan
seorang diri adalah mengenai “dipalak” oknum polantas nakal.
Makna “dipalak” yang kami maksud adalah ditilang dengan
memeras korbannya. Jadi kadang ada oknum polantas yang menilang pengemudi dan
langsung menyuruh membayar nominal sekian ribu ke kantong pribadi polantas
tersebut.
Jika kendaraan kita
memang melanggar aturan atau cara berkendara kita melanggar aturan, itu sih
wajar ya (meski tindakan pungli tetap tidak dibenarkan).
Namun bayangkan jika kendaraan kita lengkap dan kita
berkendara sesuai aturan, kemudian hanya karena pelat nomor kita bukan dari
daerah yang sedang kita pijak, kita jadi harus kena tilang dengan dipaksa bayar
d tempat.
Banyak kejadian seperti kronologi di atas, dimana tak jarang
polantas pun mencari-cari alasan kemudian menakut-nakuti dengan penjara hingga
denda yang besar jika diurus di pengadilan.
Tak jarang karena pengendara yang panik, jadinya mau saja
untuk membayar sejumlah uang pada okum polisi tersebut.
Jika kalian berfikir ini adalah bualan semata, percayalah
kami tidak sedang berbohong karena kami mengalaminya sendiri.
Dibegal Saat Tengah Touring
Ini cukup mengerikan ya dan semoga tidak menimpa kita semua. Untuk
kita yang senang tur jarak jauh hingga memakan waktu berhari-hari, pasti
terbayang satu hal yang cukup mengerikan yakni aksi pembegalan.
Pembegalan ini memang biasanya mengincar pengendara yang
tengah seorang diri dan terlihat kelelahan (agar tidak mudah melawan).
Beberapa teman kami sendiri pernah mengalami pembegalan dan
ironinya pembegalan tersebut dilakukan saat sore hari dimana jalanan pun masih
terbilang ramai.
Nasib memang tak ada yang tahu, tapi aksi alone ride untuk melakukan touring dapat dikatakan berpotensi 2
kali lipat mengundang aksi begal dibandingkan dengan melakukan tur secara
berkelompok.
Oleh sebab itu jika
jaraknya jauh dan kita tidak tahu medan, ada baiknya melakukan tur saat siang
hari atau kita dapat melakukan tur secara berkelompok.
Nah artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata
semoga bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.