Aksi Pemalakan Pada Pengguna Sepeda Motor Yang Tengah Sendirian
Senin, 06 Juli 2020
Satupiston.com – Assalamu’alaikum, kembali lagi pada artikel kami.
Kali ini kita akan membahas mengenai aksi pemalakan pada pengguna sepeda motor
yang mana biasanya yang diincar adalah pengguna sepeda motor yang tengah
sendirian.
Satu lagi kisah premanisme dan
tindakan kriminal diungkap oleh salah satu orang yang kami kenal.
Dari hasil wawancara secara tidak
terstruktur, akhirnya kami dapat mendapatkan beberapa informasi yang sekiranya
bisa dipetik hikmahnya dalam artikel ini.
Alone Rider atau rider yang
tengah berkendara seorang diri tanpa ada yang dibonceng atau tanpa “gerombolan”
merupakan pengguna sepeda motor yang paling disasar untuk aksi kejahatan
seperti pemalakan.
Pengendara yang tanpak lemah dan
mudah “diintimidasi” seolah mudah untuk dipalak. Biasanya selain orang yang
berkendara seorang diri, orang yang tengah membawa pasangan pun tidak luput
dari aksi palak, terlebih bila lokasinya adalah tempat wisata.
“Awalnya saya mau pulang sehabis nongkrong bersama teman di sekitaran
Padalarang Bandung Barat. Lalu pas pukul setengah tujuh malam tiba-tiba ada
sekitar 4 motor penuh penumpang menghadang dan mulai meminta sejumlah uang dan
barang” Tutur korban yang enggan dipublish namanya tersebut.
“Pas malaknya sih sopan, pakai bahasa Sunda lemes terus mulai
minta-minta. Awalnya r*kok, kemudian sejumlah uang, dan handphone”.
Jadi dapat dikatakan pemalakan
tidak selamanya dilakukan secara kasar, ada juga yang pendekatannya dilakukan
secara halus namun tetap menebar ancaman karena dilakukan oleh banyak orang
atau secara bergerombol dan dilakukan pada korban yang hanya berjumlah dua
orang.
”Pas minta r*kok saya kasih, pas minta uang saya kasih, nah pas minta Hp
saya ga kasih soalnya saya juga butuh Hp”. Lanjut korban menceritakan.
Korban masih ingat dengan ucapan
pelaku yang dinilai tidak mengancam namun masih ada unsur paksaan.
“Kang permisi, punya r*kok buat kita?... Kang bagi duitlah kita buat
ma*uk, 55 ribulah… Kang Hp sekalian…” Tutur korban sambil mengingat-ngingat
ucapan pelaku.
Memang sepertinya aksi pemalakan
sering dilakukan dengan model seperti itu, diam-diam minta banyak.
Dulu kami pun sempat akan jadi
korban dari pemalakan, namun setelah tahu kami membawa orang “penting” maka si
pemalak pun mengurungkan niatnya.
Namun pada kisah lain, tetangga
kami malah sampai babak belur bertarung dengan pemalak yang jumlahnya lebih
dari dua orang.
Tetangga kami menuturkan kisah yang
secara garis besar hampir sama dengan kisah di artikel ini.
Awalnya minta hal-hal kecil dan
diakhiri dengan meminta handphone, namun
pas permintaan handphone tetangga
kami memilih menempuh duel dengan para pemalak.
Semoga kita bisa terus waspada dan
dilindungi Allah dari tindakan jahat seperti dalam artikel ini. Kami akhiri
tulisan ini, semoga bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.