√ Alasan Mantan Napi Curanmor Menjadi Residivis
Kamis, 16 April 2020
* Waktu Baca:
Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada
artikel kami, kali ini kita akan membahas mengenai alasan dari mantan napi
curanmor menjadi residivis.
Sob, para elit di negara kita sudah
memutuskan untuk melepaskan beberapa napi atau narapidana yang memenuhi syarat
dengan alasan kemanusiaan.
Pelepasan atau pembebasan napi
tersebut dikarenakan adanya wabah Covid-19 atau virus corona, sehingga para stakeholder di pemerintahan melakukan
kebijakan untuk melepaskan beberapa napi terpilih guna menghindari penularan
virus corona, hmmm.
Masalahnya adalah kita disuruh di
rumah tapi napi disuruh keluar hehe. Skip,
becanda kok. Kita sebut saja beberapa oknum napi yang menjadi residivis
saja.
Jadi begini sob, selang beberapa
hari setelah kebijakan dari pemerintah tersebut, banyak napi yang berhasil
kembali berkumpul dengan sanak keluarga.
Namun, rupanya ada juga dari beberapa
oknum mantan napi tersebut yang malah melakukan perbuatan yang sama seperti
sebelumnya (residivis).
Sebut saja mantan napi yang dahulu
mencuri kendaraan bermotor (curanmor), yang justrul menjadi residivis karena
kembali mencuri kendaraan bermotor.
Sebetulnya kebijakan dari elit
pemerintah yang kita singgung di atas cukup bagus, namun bila melihat ekonomi
sekarang yang tengah turun, rasanya susah juga membayangkan mantan napi yang
keluar penjara.
Ekonomi sedang tumbuh saja, mantan
napi akan sulit mencarai pekerjaan, apalagi bila ekonomi sedang jatuh seperti
sekarang.
Bersinggungan atau tidak,
pembebasan napi tersebut juga sebanding dengan beberapa fenomena tentang
pencurian kendaraan bermotor yang akhir-akhir ini mulai marak kembali.
Skip, kita sudah membahas cukup melebar, kita fokus kembali
mengenai alasan dari napi curanmor yang menjadi residivis atau dalam bahasa
yang lebih sederhana adalah alasan dari mantan napi kembali mengulangi
kesalahan yang sama yang membuat ia dipenjara.
Tentunya banyak sekali alasannya
bila kita bahas secara komprehensif, namun dari literasi yang kami baca serta
dari salah satu informan, diketahui bahwa ada alasan yang cukup haru yang
membuat kami terenyuh saat mengetahuinya? Alasan apakah gerangan????
Pertama adalah fakta bahwa tak sedikit dari mantan napi yang ketika
bebas sudah tidak memiliki keluarga, kendati mungkin mereka masih punya sanak
keluarga termasuk anak istri-suami, tetapi pada kenyataanya tak jarang bahwa
napi yang baru bebas tidak diterima lagi di masyarakat bahkan oleh keluarganya
sendiri. Hal tersebut membuat para napi memilih kembali ke penjara saja karena
alasan di penjara secara sosial memang dibatasi, namun di dalam penjara masih
ada orang yang senasib dan bisa diajak untuk berbagi.
Kedua adalah fakta bahwa ketika napi
bebas, opsi mereka bertahan hidup kemungkinan menjadi kecil, alasannya adalah
sulitnya mencari uang dari pekerjaan termasuk dari usaha. Bagi orang normal
saja akan sulit untuk bekerja dan mendirikan usaha, apalagi bagi mantan napi
yang dalam tanda kutip sudah didiskriminatifkan. Banyak yang memilih kembali
melakukan keahliannya misal melakukan pencurian kendaraan bermotor (curanmor)
dan berharap berhasil melakukan pencurian atau berhasil kembali masuk ke
penjara. Mengapa kami sebutkan berhasil kembali masuk ke penjara? Karena disadari
atau tidak, kembali ke penjara merupakan salah satu opsi bagi mantan napi untuk
kembali bisa terjamin hidupnya.
Ketiga adalah
bahwa beberapa napi lebih nyaman hidup di penjara ketimbang kembali ke
kehidupan normal. Sebetulnya ada alasan mengapa sebagian napi merasa nyaman
hidup di penjara, namun kami tidak akan bahas itu secara lebih jauh. Intinya
adalah terkadang dikurung pada suatu tempat dengan waktu cukup lama akan
membuat seseorang berubah dan kadang merasa nyaman dengan lingkungan
kurungannya tersebut.
Mungkin tidak
semua mantan napi seperti itu dan tak semua mantan napi akan memilih kembali ke
penjara dengan cara menjadi residivis atau mengulangi kesalahan, tetapi semoga
artikel ini bermanfaat untuk kita dan akhir kata sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.