Kenapa Setiap Motor Full Fairing Sering Disebut Ninja?

Daftar Isi [Tampil]

Kenapa Setiap Motor Full Fairing Sering Disebut Ninja?


Assalamu’alaikum.
Kembali lagi pada artikel satupiston.com. Kali ini kita akan membahas mengenai alasan dibalik kenapa setiap motor full fairing sering disebut dengan sebutan Ninja oleh orang awam.


Full fairing adalah sebuah konsep motor yang mana mesinnya tertutup oleh bodi motor. Motor dengan konsep full fairing ada banyak sekali, termasuk yang beredar di Indonesia.

Sebut saja Yamaha R25, Honda CBR 250,  Yamaha R15, Honda CBR150, Minerva RX, Suzuki GSX 150, Kawasaki Ninja 250, serta Kawasaki Ninja 150 RR.

Sebutan Ninja pada motor dengan tipe full fairing sendiri mengacu pada produk dari pabrikan Kawasaki yakni varian Ninja.

Kami sendiri sering melihat kesalahan penyebutan tersebut. Dan jujur, banyak dari pengguna motor full fairing di luar merek Ninja merasa risih.

Nah tahukah sobat satupiston.com semua, kenapa banyak masyarakat awam yang menyebut motor dengan varian full fairing dengan sebutan Ninja?

Oke mari kita bahas saja langsung.

Sebetulnya perilaku masyarakat yang menyebut semua varian motor full fairing dengan sebutan Ninja adalah sebuah hal yang wajar dalam dunia pemasaran.

Dapat dikatakan, meski penjualan sepeda motor dipimpin oleh Honda dan ditantang Oleh Yamaha, namun nampaknya dalam urusan citra atau nilai produk, nampaknya Kawasaki Ninja masih yang terdepan untuk saat ini.

Apa yang menyebebabkan hal tersebut terjadi? Telah kami singgung sebelumnya, adalah citra atau nilai produk dari Kawasaki Ninja luar biasa, hingga membuat masyarakat berfikir bahwa setiap motor dengan full fairing adalah Ninja.

Adalah brand yang membuat Kawasaki Ninja menjadi “penghipnotis” masyarakat umum yang menyebutkan semua motor dengan full fairing adalah Ninja.

Apa itu brand? Dilansir dari Icalan01, pembahasannya adalah sebagai berikut.

“Zyman dan Miller (2002) menyatakan:

Brandwidth bukan hanya nama yang elok. Itulah jalan elok harus dibangun dalam e-marketing: selapis demi selapis arti yang dihubungkan dengan masyarakat yang secara spesifik, dalam hubungan yang semakin lama semakin dalam.

Evelyn dan Duke (2006) mendefinsikan branding sebagai upaya untuk menciptakan persepsi unik, serta ikatan emosional atau intelektual antara produk dan customer akhir. Secara spesifik, M. Nur Rianto Al-Arif (2012) tidak mendefinikan brand sama dengan merek karena brand memiliki makna yang lebih luas dibandingkan dengan merek. Menurut M. Nur Rianto Al-Arif (2012: 155), brand adalah:

Brand merupakan jaminan kualitas, asal-usul, dam performanya, yang dengan demikian meningkatkan nilai yang dirasakan pelanggan dan mengurangi risiko dan kompleksitas dalam keputusan membeli.”

Kendati mungkin untuk saat Ini Honda dan Yamaha telah mampu mengungguli performa maupun penjualan dari Kawasaki Ninja, namun dapat dikatakan citra dari motor full fairing tetap dipegang oleh Kawasaki Ninja.

Hal tersebut serupa dengan setiap produk pasta gigi yang sering disebut dengan Odol, padahal Odol merupakan merek dan bukan merupakan definisi pasta gigi.

Nah artikel ini kami cukupkan sampai di sini. Semoga bermanfaat untuk kita. Akhir kata, sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.
Bagikan Artikel Ini Melalui:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

  Ikuti Kami di  -Google News-

 ⚠  Iklan  ⚠ 

Iklan Tengah Artikel 2


 ⚠  Iklan  ⚠ 

Iklan Bawah Artikel

 ⚠  Iklan  ⚠ 

Suka dengan artikel Satupiston.com? Jangan lupa subscribe kami di Youtube :)